Bilakah kali terakhir engkau menangis?
Dan jujur. Untuk siapakah tangisan terakhirmu itu?
Kekadang hati kita sudah terlalu gelap dan keras, tak mampu lagi mengalirkan air mata apabila memikirkan betapa banyaknya dosa yang masih belum kita insafi dan istighfari...
Betapa hanyut dan larutnya kita dalam hiburan dan gelak tawa, gagal sudah untuk kita mengalirkan air mata untuk-Nya. Namun mudah pula ia menitis, jika untuk artis drama yang tak pernah kenal pun kita siapa. Mudahnya ia menitis, jika matinya karakter fiksyen, yang tak pernah wujud pun di alam nyata. Mudahnya ia menitis, jika untuk pasangan ajnabi yang tak pernah terdetik pun mahu memimpin kita ke syurga. Mudahnya ia menitis, jika gagal mendapat pujian dan sanjungan dunia beserta isinya.
Dunia ini sebentar cuma. Yang tidak menangis kini, pastinya akan menangis nanti.
Nanti yang pasti tiba. Saat di mana setiap amalan ditimbang dan dikira walau sebesar debu kaca. Saat setitis air mata taqwa yang dialirkan di dunia, jauh lebih bernilai daripada segunung emas dan permata.
Menangislah wahai hati... Menangislah wahai jiwa...
Moga-moga tangisanmu yang terakhir ini... Adalah tangisan yang akan menyelamatkanmu dari api neraka.
Tangisan yang akan membawa dirimu ke syurga.
Semoga lukisanku ini menjadi asbab untuk air mata keinsafan. Air mata terakhir yang sering aku mimpikan.